Melestarikan Sujud Makhluk Hidup di Bumi Allah: Dialetika Tauhid dan Tasawuf Sebagai Landasan Penyelamatan Bumi dari Krisis Lingkungan
Main Article Content
Abstract
Lingkungan hidup merupakan kesatuan dari seluruh makhluk hidup atau organisme yang ada di alam yang berasal dari flora dan fauna, sehingga membentuk suatu ekosistem atau jaringan hidup di suatu wilayah. Isu lingkungan yang berkembang saat ini merupakan krisis lingkungan yang juga terjadi saat ini sehingga melahirkan etika lingkungan. Etika lingkungan ini berasal dari negara-negara barat yang memahami adanya isu-isu lingkungan yang terjadi. Tetapi kondisi ini seperti peribahasa gali lubang tutup lubang, dimana negara-negara barat memahami bahwa isu-isu lingkungan akhir-akhir ini terjadi dengan keadaannya yang mengkhawatirkan bagi bumi yang ditinggali manusia, tetapi paradigma antroposentrisme dan sekular juga tumbuh dan berkembang di negara-negara barat. Etika lingkungan dapat mengatur tingkah laku manusia supaya tidak melakukan kerusakan terhadap lingkungan (eksploitasi). Sama hal nya dengan ajaran tauhid dan tasawuf, dimana manusia merupakan makhluk ciptaan-Nya yang memiliki posisi istimewa. Manusia merupakan wakil dari Tuhan untuk menjadi khalifah di muka bumi ini, sehingga manusia menjadi garda terdepan untuk menjaga serta merawat bumi. Didalam penelitian ini menjelaskan bagaimana ajaran tauhid dan tasawuf dapat menyelamatkan bumi dari adanya krisis lingkungan.