Sikap Santri terhadap Efisiensi Makanan : Studi Eco-Spirituality Pondok Pesantren Darul Falah Be-Songo Semarang
Main Article Content
Abstract
Pemanasan global merupakan permasalahan lingkungan global yang semakin dirasakan dampaknya, ditandai dengan peningkatan suhu di berbagai wilayah dunia. Emisi gas rumah kaca (GRK) seperti CO₂, CH₄, dan N₂O menjadi penyebab utama fenomena ini, dengan peningkatan signifikan setiap tahunnya akibat aktivitas manusia. Salah satu bentuk kontribusi individu terhadap emisi karbon adalah jejak karbon dari konsumsi makanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat jejak karbon santri Pondok Pesantren Darul Falah Be-Songo Semarang yang seluruhnya merupakan mahasiswa UIN Walisongo. Berdasarkan mini riset terhadap 10 santri menggunakan kalkulator jejak karbon makanan, rata-rata emisi proses makanan mencapai 3,73%, emisi produk 0,05%, dan emisi buangan 0%. Hasil menunjukkan bahwa gaya hidup santri yang sederhana, seperti berjalan kaki saat membeli makanan dan dominasi konsumsi makanan nabati, berkontribusi pada rendahnya jejak karbon. Selain itu, santri menunjukkan kesadaran spiritual yang tinggi dalam menghargai makanan, tidak menyisakan makanan, serta memiliki sikap pro-lingkungan berbasis nilainilai Islam. Konsep eco-spirituality menjadi pendekatan penting dalam membangun kesadaran ekologis dan perilaku berkelanjutan. Penelitian ini merekomendasikan pentingnya pendidikan lingkungan berbasis nilai spiritual Islam sebagai strategi mitigasi perubahan iklim.